Rahim Pengganti

Bab 110 "Tak Terhingga"



Bab 110 "Tak Terhingga"

0Bab 110     
0

Tak Terhingga     

"Astagfirullah nak, kenapa kamu bisa memiliki pikiran seperti ini. Ya Allah, gak baik suudzon sama suami sendiri. Apalagi, kalau kamu gak ada buktinya sayang," ucap Bunda Iren. Wanita paruh baya itu mencoba menasehati Carissa untuk tidak berpikiran negatif terus menerus, apa lagi kondisinya saat ini sedang mengandung dan harus dalam keadaan bahagia.     

"Kamu gak boleh memiliki pikiran yang aneh aneh, bunda yakin Bian gak mungkin seperti itu. Kamu lagi hamil, jadi hormon ibu hamil memang tidak baik sering curigaan. Jangan sampai karena hal sepele, membuat masalah jadi besar."     

"Bicarakan semuanya baik baik ya. Jangan gegabah, nanti setelah Bian pulang. Ajak suami kamu itu, untuk bicara ceritakan semua keluh kesah yang ada di dalam hati kamu. Supaya kamu juga bisa tenang," lanjut bunda Iren.     

Carissa terdiam wanita itu meresapi apa yang sudah di ucapkan oleh sang Bunda. Carissa hanya takut, apa yang terjadi pada orang lain juga terjadi padanya. Hal itulah yang membuat wanita hamil itu tidak tenang, hingga sebuah pesan singkat masuk ke dalam ponselnya.     

"Datang ke alamat ini, jika kamu ingin melihat bagaimana hebatnya suaminya kamu di atas ranjang."     

Deg     

Deg     

Mata Carissa melotot tajam melihat pesan singkat terus. Tubuh nya bergetar, tidak tahu harus bersikap seperti apa saat ini. Air mata nya berembun, Carissa sangat takut ya wanita itu tidak tidak ingin sesuatu terjadi pada Bian.     

"Bund aku harus pergi. Aku harus mencari Mas Bian," ucap Caca dengan derai air mata. Sedangkan Bunda Iren bingung dengan apa yang terjadi. Wanita paruh baya itu jadi ikutan panik dengan keadaan yang ada.     

Rasanya saat ini, Carissa sangat takut perasaannya sangat sulit di artikan. Banyak pikiran negatif saat ini yang bersarang di pikirannya dan hal itu benar benar mengganggu otak nya saat ini.     

Sampai di tempat yang di sampai kan, membuat Caca semakin takut wanita itu tidak bisa membayangkan jika sesuatu hal terjadi pada suaminya. Membayangkan hal yang tidak tidak saja, sudah tidak sanggup lagi.     

"Kamu tenang semua nya belum tentu benar. Bisa saja hal itu hanya salah kirim," ucap bunda Iren. Wanita itu mendampingi Carissa, tidak mau sesuatu hal yang tidak di ingin kan terjadi dan akan membuat diri nya menyesal akan hal itu.     

"Maaf mau cari siapa?" tanya seorang resepsionis saat melihat Carissa ingin masuk ke dalam area hotel.     

"Saya mau cari suami saya. Atas nama Fabian Satriawan, di kamar 3037," jawab Carissa.     

"Oh silakan ibu. Bapak Fabian sedang menikmati waktunya bersama sang istri."     

Mata Carissa melotot tajam ketika mendengar kalimat yang semakin membuat Caca tidak karuan. Kalimat yang sangat tidak baik untuk kesehatan mental nya. Dengan perasaan yang campur aduk, Carissa segera naik ke atas mencari tahu kebenaran yang sangat sangat tidak di ingin kan oleh Caca.     

***     

Langkah kaki Carissa seolah sangat lambat, wanita itu sudah tidak sabar untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Saat sudah mendekati kamar 3037, jantung Carissa berdebar sangat kencang. Rasa yang tidak biasa nya diri nya rasa kan, saat ini membuat Carissa tidak tahu lagi ingin berkata kata seperti apa.     

Pintu itu di buka dengan sangat lebar, ruangan tersebut gelap bahkan tidak ada setitik cahaya pun yang berada di sana, dengan perasaan tidak karuan Cariss masuk dan melangkah kan kakinya.     

"Mas … mas Bian, kamu di mana Mas!!" teriak Carissa. Hingga suara pintu di tutup membuat Carissa kaget dan menoleh ke arah belakang, sontak saja hal itu semakin membuat Carissa takut dan benar benar takut.     

"Mas … hisk … kamu di mana … hisk … hisk … mas Bian," teriak Carissa dengan derai air mata yang sudah mengalir. Wanita itu lalu terduduk di lantai, menangis menumpahkan semua yang ada.     

S U R P R I S E     

Teriakan dan lampu menyala membuat Carissa mengangkat kepalanya di sana sudah ada sang suami dengan membawa sebuah cake dan banyak orang lain nya yangnjuga Carissa kenal. Mereka semua tersenyum ke arah Caca, wanita itu mencoba untuk bangkit di bantu oleh Siska dan Bunga.     

"Selamat ulang tahu istri aku tercinta. Terima kasih untuk kebahagian yang selama ini kamu berikan. Semoga apa pun yang kita ingin kan semua nya tercapai, sehat terus ibu hamil kesayangan ayah," ucap Bia lalu mengecup dahi Carissa, sedangkan Caca masih diam wanita itu tidak mengerti dengan semua yang terjadi. Hingga tatapan matanya bertemu dengan Bunda Iren yang berdiri di sana sembari menggendong Melody.     

Carissa terdiam, semuanya adalah rekayasa. Hal yang selama ini terjadi adalah sebatas kejutan, mata Carissa lalu menatap ke arah Bian dengan penuh selidik.     

Semua orang yang ada di sana mengucapkan selamat ulang tahun kepada Carissa. Bahagia ya itulah yang dirasakan oleh ibu hamil itu namun, Carissa meminta penjelasan semuanya kepada Bian tentang apa yang sudah terjadi sejak kemarin. Karena hal itu benar benar menganggu pikiran dirinya.     

Bian lalu, menceritakan semua nya, awalnya dirinya tidak ingin menjalankan aksi seperti ini tapi kedatangan Siska saat itu benar benar membuat Bian terkejut.     

"Kamu jangan bikin yang aneh aneh dek, nanti bahaya sama kandungan Carissa awas saja!" ucap Bian dengan nada datar. Pria itu takut sesuatu hal terjadi kepada istri dan calon anak mereka.     

"Gak akan Mas. Kamu tenang aja, aku juga udah sharing sama bunda. Yang penting aman, dan gak bikin pikiran Mbak Caca terganggu sangat berat aja."     

"Awas aja ya. Mas gak akan pernah memaafkan kamu kalau hal itu, sampai terjadi," tegur Bian. Siska lalu beranjak dari tempat tersebut namun, sebelum pergi wanita itu memasang lipstik berwarna merah, dan berjalan ke arah Bian. Membuat pria itu bingung akan hal yang terjadi.     

"Kamu apa apaan sih Siska?" marah Bian. Pria itu kaget dengan apa yang dilakukan oleh Siska. Namun, wanita itu hanya tersenyum Siska bilang hanya ini diri nya lakukan hanya demi menjalankan aksinya.     

Semuanya hal yang sudah terjadi selama dua hari ini di ceritakan semuanya, Carissa sangat kaget dengan apa yang dikatakan sang suami. Sungguh drama yang sangat matang Siska sudah seperti sutradara yang ahli dalam menghandle semua hal sehingga bisa melakukan drama yang luar biasa sangat bagus ini.     

Acara berlanjut dengan makan malam bersama di hotel tersebut, Carissa sudah berganti pakaian dengan model yang sudah Siska tentukan. Adik iparnya itu memang luar biasa dalam menyiapkan semua hal yang ada, dan hal ini lah yang membuat kedua nya semakin kompak dalam setiap langkah.     

"Kamu suka?" tanya Bian. Carissa hanya menjawab dengan menganggukan kepalanya, sungguh kejutan ini benar benar membuat Carissa sangat bahagia. Apa lagi, teman teman putih biru dan putih abu abu ada di sini semua nya.     

Astaga, rasanya Carissa tidak percaya suami nya bisa mempersiapkan kejutan yang luar biasa hanya dua hari dan sungguh Carissa sangat bersyukur akan semua nikmat yang Tuhan berikan, Suami, anak, keluarga dan teman yang berguna.     

***     

Matahari sudah terbit, cahaya nya sudah masuk ke dalam ruangan yang sangat indah itu membuat kedua pasangan yang begitu bahagia itu terbangun. Carissa membuka mata nya, hal yang terlihat adalah sang suami yang tertidur dengan sangat pulas.     

Caca kembali masuk ke dalam pelukan Bian, mencari sumber kehangatan dan kenyaman hal itu membuat Bian terbangun dan tersenyum istrinya itu begitu manja dan menggemaskan.     

"Masih mau seperti ini atau kita pulang?" tanya Bian. Semalam karena, Carissa sudah sangat lelah keduanya memutuskan untuk mengambil kamar di hotel tersebut. Yang menginap hanya Caca, Bian dan Melody saja. Sedangkan yang lainnya pulang ke rumah.     

Carissa lalu beranjak dan menoleh ke arah belakang di mana anak gadisnya itu tertidur. Semalaman Carissa di peluk oleh kedua orang itu hingga membuat Caca berada di tengah tengah Melody dan Bian.     

Pukul 10.00 pagi mereka bertiga keluar dari dalam Hotel hal pertama yang mereka lakukan adalah menuruti kemauan ibu hamil yang ingin wisata kuliner. Bian hanya bisa tersenyum melihat tingkah istri nya itu semakin menggemaskan.     

"Mas untuk ada pengajian tujuh bulanan adek di adakan di panti asuhan aja ya Mas. Biar lebih berkah," ucap Caca. Mendengar hal itu semakin membuat Bian jatuh cinta kepada istri nya, Carissa selalu bisa melakukan apa pun yang membuat Bian terkesima.     

"Siap. Ibu negara," jawab Bian.     

Melody yang duduk di belakang, fokus akan mainannya, anak gadis mereka itu sedang repot repot nya bermain fuzzle setiap kesempatan selalu ada fuzzle yang di susun oleh Melody.     

Di lain tempat, Siska juga sedang menghabiskan waktunya dengan Elang pukul 09.00 pagi tadi Elang datang menjemput Siska untuk jalan jalan bersama sekaligus hunting barang barang yang akan di gunakan di Cafe Cemara cabang Jakarta.     

Keduanya sudah dekat, tapi masih ada tembok yang membatasi mereka entah siapa yang membangunnya tapi kedua nya bisa merasakan ada tembok besar yang masih berada di dekat mereka.     

"Kita ke tempat barang antik dulu atau lukisan?" tanya Elang.     

"Lukisan aja dulu Mas. Kalau ke tempat barang, nanti kita mutar-mutar kan pusing," jawab Siska.     

Elang hanya bisa geleng geleng kepala, sejak kapan wanita yang ada di dekatnya ini bisa melemparkan lawakan garing seperti itu. Sungguh hal itu semakin, membuat Elang menjadi kagum dengan Siska yang sudah mulai banyak perubahan sikap dan tingkah lakunya.     

Dua puluh lima menit berlalu, kedua nya sudah sampai di sebuah tempat lukisan yang begitu indah, dari lukisan terkecil hingga terbesar semuanya ada di sana. Siska segera masuk dan memilih apa saja yang cocok dengan cafe nya, wanita itu melupakan Elang yang ada di sana.     

Dirinya sibuk lari ke sana kemari untuk bisa melihat lihat banyaknya lukisan yang terbentang di sana.     

"Hai!!" sapa seseorang. Membuat Siska menoleh ke arahnya, Siska kaget ketika melihat orang tersebut. Senyum yang tadinya mengembang tergantikan dengan tatapan sedih dan datar, tatapan yang tidak suka dengan apa yang dirinya lihat saat ini.     

##     

Untung aja, Caca gak sampai marah marah ya. Wkwkwk, idenya Siska memang luar biasa. Selamat membaca dan selamat akhir bulan. Love you guys, sehat sehat terus.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.